Monday 17 December 2012

0 Tugas 4


Pada tanggal  7 Desember 2012,Ki Suman selaku Ketua Padhepokan “Sehat Mardika” melalui DISPARBUD (Dinas Pariwisata dan Budaya) mengundang GAFATAR Kebumen untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan peringatan Ulang Tahun Padhepokan “Sehat Medika”  . Dan dilaksanakan di Padhepokan “Sehat Mardika” pukul 13.00 WIB.Kegiatan tersebut juga diikuti oleh beberapa dinas pemerintahan, beberapa diantaranya adalah KESBANGPOL (Kesatuan Bangsa dan Politik) Kebumen dan DISPARBUD (Dinas Pariwisata Budaya) Kebumen. DPK GAFATAR Kebumen menghadirkan 19 orang dan beberapa orang lainnya dari DPK GAFATAR Banyumas.

Dalam kegiatan ini sempat ditunda selama 2 jam dikarenakan hujan lebat yang mengguyur daerah karanganyar kemudian pada pukul 15.00 WIB para peserta disuruh mengelilingi alun-alun Karanganyar sebanyak 2 kali putaran walaupun cuaca masih gerimis lalu sekitar pukul 16.00 WIB para peserta kembali ke padhepokan “Sehat Mardika”. Sesampainya di padhepokan “Sehat Mardika” para peserta diberikan bingkisan yang berisi makanan dan minuman lalu di sela-sela para peserta beristirahat , tim panitia penyelenggaran mengumumkan kelompok yang paling tertib dan disiplin dan akan diberikan hadiah . GAFATAR mendapat juara 3 untuk kelompok paling tertib dan disiplin dan mendapatkan hadiah berupa uang tunai sebesar Rp.500.000,00 dan sebuah televisi 14inc. Pada pukul 17.00 WIB kegiatan tersebut selesai.

Kegiatan peringatan “Kirab Budaya” berlangsung dengan tertib dan khidmat walaupun saat itu cuaca tidak begitu bersahabat.

Saturday 8 December 2012

0 Tugas 3


http://www.jualbeliforum.com/pendidikan/214566-contoh-karangan-deskripsi.html




Kilometer Nol, Sebuah Lambang


Sebuah tugu di ujung Utara pulau Weah Aceh, berdiri tegak setinggi delapan meter. Landasannya, beton berteratak mirip tangga bersusun lima. Dengan panjang dan lebar sekitar enam meter. Tentu itu terletak di sebuah semak belukar di bilangan Jaboi, kotamadya Sabang.

Itulah kilometer nol Indonesia. Berada di tugu itu, terasa sesuatu merayap di kalbu, perasaan keindonesiaan. Lagu patriotik Dari Sabang sampai Marauke seakan-akan tergiang-ngiang di telinga. Kita sedang menginjak setapak tanah di ujung paling Barat Nusantara.

Lambang Garuda begitu megah bertenger di puncak tugu. Di bawah kaki Sang Garuda, ada relief yang melukiskan untaian zamrud kepulauan di Indonesia. Memang, sempat timbul tanda tanya, apakah kilometer nol ini benar menjadi ukuran pasti dimulainya bentangan jalan raya dari ujung Barat Indonesia ke Timur. Akan tetapi, berada dititik itu, slogan Sabang-Marauke tiba-tiba menjadi sangat bermakna.

Dari titik nol kilometer ini, jalan hanya selebar 3 meter. Itupun hanya permukaan sekitar 2 meter yang kelihatan, selebihnya tertutup semak belukar. Sulit dibayangkan, jika ada kendaraan 2 arah berada di jalur itu. Jarak kilometer nol ke kota Sabang 22,5 Km. Lalu, dari Sabang terbentang lagi jarak 28 mil laut atau hampir 52 Km dan tiga jam perjalanan feri ke ujung utara Sumatra.

Jalan menuju kilometer nol hampir tak berbicara sebagai sebuah jalan raya. Kilometer nol pun seakan-akan tak berbicara sebagai tanda kilometer di tempat lain. Bahkan pualam bertuliskan ”KM0” telah dicopot tangan-tangan jahil. Sedangkan tugu-tugu yang kesepian itu tak pernah dihiraukan sebagai tanda kilometer jalan raya. Akan tetapi, dalam keheningan belukar di Jaboi, di bawah bola-bola awan yang keperakan, di sela-sela deburan ombak, tugu itu tetap tegar sebagai sebuah lambang yang berbicara tentang kesatuan Indonesia.

Wednesday 5 December 2012


BAHAGIA BERSAMA SAHABATKU

Hidup dengan kegembiraan
Setiap hari hanya bersamamu
Kurasakan sesuatu yang berharga terpendam dalam dirimu
Kebaikan hatimu begitu menyentuh hati

                             Aku tak ingin melewati kebahagian ini
                             Tertawa,berbagi canda,dan menebar senyum bersamamu
                             Oh....aku tak ingin ini berakhir...
                             Only You and Me....
                             Betapa inginnya aku membalas kebaikan hatimu
                             Wahai sahabatku....

Takkan ada yang dapat menggantikanmu...
Dan saat ini kuingin kau berada di sampingku
Menemani hari-hariku yang sunyi
Membuat hari-hariku tak lagi sepi



Sunday 2 December 2012

0 Tugas 2

Akhirnya tugasku yang kedua telah kuselesaikan dengan perasaan yang lega.Semoga para pembaca senang.DAMAI SEJAHTERA

Selamat membaca!!!
TENTANG AKU

Namaku Inggit Awalliyah lahir di Bandung tanggal 1 januari 1997. Putri pertama dari pasangan Bapak Tri Harjono dengan Ibu Yoyoh Eriyanti,mempunyai 3 orang adik yang bernama Annisa Amalia, Furqon Nur Sulaiman dan Aamir Najmi Abrar.

          Secara fisik Saya mempunyai hidung yang mancung, mata sipit, rambut yang agak panjang,warna kulitku adalah sawo matang dengan bentuk badan tinggi semapai.

Kegiatanku di rumah,biasanya mengerjakan tugas SBR yang diberikan para Tutor di kantor kesekretariatan GAFATAR sebelum mengerjakan tugas, aku selalu membantu orang tuaku mengerjakan tugas rumah terkadang aku juga keluar rumah untuk bermain bersama teman-teman sebayaku lalu meluangkan waktu untuk membaca buku seperti novel-novel asing.

          Menurut pendapat orang-orang yang mengenalku, aku mempunyai sifat yang periang,tidak gampang marah, baik, perhatian dan terkadang juga suka bikin orang jengkel. Makanan yang aku suka adalah mie ayam kalau olahraga favoritku yaitu Lompat jauh dan Volly kemudian Sains dan sastra adalah pelajaran yang paling kusukai. Aku mempunyai hobi,membuat hasil karya dalam bentuk tulisan.

0 Tugas 1


Saya tinggal di sebuah desa yang bernama Kewayuhan.Suasana di desaku masih sejuk 
dan segar karena jauh dari keramaian kota,sebagian besar wilayah di desaku masih berupa lahan kosong dan penduduknya juga masih sedikit.
Penduduk di sini sangat ramah dan sederhana,sebagian besar warga berprofesi sebagai pembuat genteng dan batu bata ada juga yang bekerja sebagai petani.
Desa yang baru kutinggali selama 7 bulan,mempunyai kebiasaan yang unik yaitu anak-anak di desa ini lebih menyukai bermain dengan mainan tradisional dari tanah liat yang mereka buat sendiri daripada mainan modern.
Kebanyakan rumah-rumah penduduk desaku memiliki pekarangan yang cukup luas di depan rumah mereka,biasanya pekarangan itu ditanami tanaman hias oleh pemiliknya sedangkan di rumahku juga mempunyai pekarangan yang cukup luas yang di tanami dengan tumbuhan buah-buahan.
Setiap pagi pada hari minggu,desaku mengadakan kegiatan kerja bakti
yang dilakukan oleh laki-laki sedangkan yang perempuan ikut membantu dengan membuat suguhan berupa minuman dan pacitan.
Sorenya anak-anak bermain di lapangan dekat balai desa.

Demikian yang dapat saya ceritakan tentang lingkungan yang ada di desa saya.Jika ada kata-kata atau kalimat yang tidak sesuai harap dimaklumi.Damai Sejahtera